Contoh Karya Tulis Ilmiah Biologi Tentang Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Dengan Program Keluarga Berencana (KB) untuk kelas IX
Bab I
Pendahuluan
1.1.
Latar
Belakag
Sumber
daya manusia sendiri adalah keseluruhan atau potensi yang berada di dalam suatu
wilayah tertentu beserta karakteristik atau cic demografis, social maupun
ekonominya yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembangunan. Jadi membahas
sumber daya manusia berarti membahas penduduk dengan segala potensi atau
kemampuan. Potensi manusia menyangkut dua aspek yaitu aspek kuantitas dan
kulitas (M.M Papayungan, 1995: 110).
Oleh
karena itu, sumber daya manusia yang ada hendaklah dikembangkan sedemikian rupa
guna mencapai kesejahteraan. Pengembangan SDM ini amat diperlukan karena
memiliki aspek yang penting bagi peningkatan produktivitas SDM dan juga
memiliki tujun-tujuan tertentu yang pastinya harus dicapai demi kemajuan
pembangunan suatu bangsa.
1.2.
Rumusan
masalah
1.2.1. Mengapa
tingkat sumber daya manusia di Indonesia rendah?
1.2.2. Bagaimana
cara mengatasi SDM di Indonesia yang tidak terjamin?
1.2.3. Apakah
tujuan pengembangan sumber daya manusia di Indonesia?
1.3.
Tujuan
1.3.1. Agar tahu alasan yang menyebabkan rendahnya
tingkat sumber daya manusia di Indonesia.
1.3.2. Untuk mengetahui cara mengatasi sumber daya
manusia yang tidak terjamin di Indonesia.
1.3.3. Agar mengetahui tujuan pembangunan sumber daya
manusia di Indonesia.
1.4.
Manfaat
Penulisan
Adapun
manfaat penulisan karya tulis ini diantaranya:
1. Untuk
mengembangkan bakat dan minat siswa/siswi SMAN 1 NEGARA dalam menulis
2. Untuk
melatih daya piker siswa/siswi SMAN 1 NEGARA dalam mebuat karya tulis
3. Untuk
mendukung media pendidikan dan pembelajaran dalam proses belajar mengajar
1.5.
Metode
Penulisan
Adapun metode penulisan
yang saya gunakan dalam karya ilmiah ini adalah: “Metode pustaka” yaitu mencari
sumber dalam buku juga mencari sumber dalam media teknologi yaitu situs-situs
dalam internet, dan menggunakan metode obsevasi yang merupakan teknik
pengumpulan data, dimana peneliti akan melakukan pengamatan secara langsung ke
objek penelitian untuk melihat dari dekat yang dilakukan untuk menunjang dalam
penyusunan karya ilmiah ini.
Bab
II
Landasan
Teori
2.1.
Pengertian Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia berkualitas tinggi
menurut Ndraha (1999) adalah sumber daya manusia yang mampu menciptakan bukna
saja nilai komparatif tetapi juga nilai kompetitif-generatif-inovatif dengan
menggunaka energy tertinggi seperti intelligence,
creativity, dan imagination. Tidak
lagi semata-mata menggunakan energy kasar seperti bahan mentah, lahan, air,
tenaga otot, dan sebagainya. Dengan berpegangan pada definsi di atas, kita
harus memahami bahwa sumber daya manusia harus diartikan sebagai sumber dari
kekuatan yang berasal dari manusia-manusia yang dapat didayagunakan oleh
organisasi. Istilah sumber daya manusia adalah manusia bersumber daya dan
merupakan kekuatan (power). Pendapat
ini relevan dalam rangka berpikir bahwa sumber daya harus ditingkatkan kualitas
dan kompetensi agar menjadi sebuah kekuatan.
2.2. Pengaruh Program Keluarga Berencana
Terhadap Pengembangan Sumber Daya Manusia
Program keluarga berencana (KB) secara
mikro berdampak terhadap kualiats individu dan secara macro berkaitan dengan
tujuan pembangunan pada umumnya. Secara micro, KB berkaitan dengan kesehatan
dan kualitas hidup ibu/perempuan, juga kualitas bayidan anak. Secara macro, KB
dan kesehatan reproduksi berkontribusi baik secara langsung maupun tidak
langsung unuk meraih MDG’s (Singh et al. 2003 dalam UNFPA 2006), yaitu :
2.2.1. Memberantas
kemiskinan dan kelaparan
2.2.2. Mewujudkan
pendidikan dasar untuk semua
2.2.3. Mendorong
ksehatan gender dan pemberdyaan perempuan
2.2.4. Menjamin
kelestarian lingkungan hidup
2.2.5. Pembangunan
sumber daya manusia yang lebih baik
Menurut
BKKBN (2005) terjadi penurunan perhatian pemerintah daerah terhadap pembangunan
kependudukan. Selain rendahnya kualitas SDM dan besarnya angka pengangguran,
tantangan pembangunan kependudukan di Indonesia berkaitan dengan menurunnya
daya dukung alam bagi kehiupan umat manusia. Perluasan akses dan perbaikan
kualitas program KB merupakan hal utama dari upaya peningkatan dan
pemeliaharaan kesehatan individu dan masyarakat dan membantu mereka
mengaktualisasikan kemampuannya.
Berbagai
hasil peneliatian menunjukkan bahwa akar pembangunan kulitas SDM ditentukan
kehidupan janin dalam kandungan. Beberapa penjelasan keterkaitan dengan program
KB dalam konteks sumber daya manusia berkaitan dengan daya hidup serta kualitas
ibu dan anak.
Bab
III
Pembahasan
3.1. Alasan
Mengapa Tingkat Sumber Daya Manusia di Indonesia Rendah
Kualitas sumber daya
manusia merupakan komponen penting dalam setiap gerak pembangunan. Hanya dari
sumber daya manusia yang berkualitas tinggilah yang dapat mempercepat
pembangunan bangsa. Jumlah penduduk yang besar, apabila tidak diikuti dengan
kualitas yang memadai, hanyalah akan menjadi beban pembangunan.
Kualitas SDM bangsa
Indonesia, dalam kategori rendah, dan rendahnya kualitas SDM disebabkan pula
oleh rendahnya kualitas pendidikan.
Diakui banyak factor
yang mempengaruhi rendahnya kualitas SDM. Pendidikan, kesehatan, dan banyaknya
jumlah penduduk merupakan factor-faktor dominan.
3.2.
Cara Mengatasi Sumber Daya Manusia di Indonesia yang Tidak Terjamin
Secara
terperinci faktor kependudukan yang menghambat pembangunan adalah Rendahnya
kualitas SDM penduduk Indonesia dan pertumbuhan penduduk yang tinggi. Kualitas
SDM merupakan faktor penentu kemakmuran. Penduduk merupakan potensi sekaligus
beban pembangunan. Penduduk berkualiatas (produktif) merupakan potensi/kekuatan
pembangunan. Sedangkan penduduk dengan kualitas rendah (non produktif)
merupakan beban pembangunan. Pertumbuhan penduduk bagi suatu negara dapat
menjadi kekuatan sekaligus beban. Ini tergantung bagaimana kualitas
penduduknya. Bagi Indonesia, pertumbuhan penduduk yang tinggi merupakan beban
pembangunan. Mengapa? Karena jumlah penduduk Indonesia saat ini sudah cukup
besar tetapi kualitas hidupnya (kemakmurannya) masih rendah. Apabila pertumbuhan
penduduk masih tetap tinggi, maka kualitas hidup akan semakin menurun.
Upaya
yang telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah tersebut salah
satunya adalah dengan program Keluarga Berencana (KB).
Penurunan angka
kelahiran menyebabkan pergeseran distribusi penduduk menurut kelompok umur
dimana proporsi penduduk muda semakin menurun, proporsi penduduk usia kerja
meningkat pesat dan proporsi penduduk lansia naik secara perlahan sehingga
rasio ketergantungan menjadi menurun. Kondisi tersebut berpotensi memberikan
keuntungan ekonomis atau dikenal dengan bonus demografi. Idealnya,
penurunan proporsi penduduk muda mengurangi biaya untuk pemenuhan kebutuhannya,
sehingga sumber daya dapat dialihkan untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat. Selain rendahnya kualitas SDM dan besarnya anggka
pengangguran, tantangan pembangunan kependudukan di Indonesia berkaitan dengan
menurunnya daya dukung alam bagi kehidupan umat manusia. Pembangunan
kependudukan menjadi semakin penting mendapat perhatian di masa sekarang dan
masa yang akan datang. Penurunan daya dukung hutan dan wilayah resapan air bagi
pemenuhan kebutuhan air bersih penduduk serta daya dukung pertanian bagi
penyediaan pangan merupakan dua diantara permasalahan daya dukung kehidupan di
masa kini dan masa mendatang.
Perluasan akses dan
perbaikan kualitas program KB merupakan hal utama dari upaya peningkatan dan
pemeliharaan kesehatan individu dan masyarakat dan membantu mereka untuk
mengaktualisasikan potensinya. Kemiskinan yang masih tinggi menuntut intervensi
pemerintah untuk tetap menjamin dan menyediakan kebutuhan alat kontrasepsi
khususnya bagi keluarga miskin dan bagi wilayah-wilayah tertinggal dan daerah
terisolasi.
3.3.
Apakah Tujuan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Secara umum tujuan pengembangan SDM adalah untuk memastikan
bahwa organisasi mempunyai orang orang yang berkualitas untuk mencapai tujuan
organisasi untuk meningkatkan kinerja dan pertumbuhan (Armstrong, 1997:507).
Tujuan tersebut di atas dapat dicapai dengan memastikan bahwa setiap orang
dalam organisasi mempunyai pengetahuan dan keahlian dalam mencapai tingkat
kemampuan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaaan mereka secara efektif.
Selain itu perlu pula diperhatikan bahwa dalam upaya pengembangan SDM ini,
kinerja individual dan kelompok adalah subyek untuk peningkatan yang
berkelanjuktan dan bahwa orang-orang dalam organisasi dikembangkan dalam cara
yang sesuia untuk memaksimalkan potensi serta promosi mereka.
Secara
rinci tujuan pengembangan SDM dapat diuraikan sebagai berikut:
1.
Meningkatkan
Produktivitas Kerja
Dengan
pengembangan, produktivitas kerja karyawan akan meningkat, kualitas dan
kuantitas produksi semakin baik, karena technical skill, human skill, dan
managerial skill karyawan yang semakin baik.
2.
Mencapai
Efisiensi
Pengembangan
SDM bertujuan untuk meningkatkan efisiensi tenaga, waktu, bahan baku, dan
mengurangi ausnya mesin-mesin. Pemborosan berkurang, biaya produksi relative
kecil sehingga daya saing perusahaan semakin besar.
3.
Meminimalisir
Kerusakan
Pengembangan
SDM bertujuan untuk mengurangi kerusakan barang, produksi, dan mesin-mesin
karena karyawan semakin ahli dan terampil dalam melaksanakan pekerjaannya
4.
Mengurangi
Kecelakaan
Pengembangan
bertujuan untuk mengurangi tingkat kecelakaan karyawan, sehingga jumlah biaya
pengobatan yang dikeluarkan perusahaan berkurang.
5.
Meningkatkan
Pelayanan
Pengembangan
bertujuan untuk meningkatkan pelaayanan yang lebih baik dari SDM kepada nasabah
perusahaan, karena pemberian pelayanan yang baik merupakan daya penarik yang
sangat penting bagi rekana-rekanan perusahaan bersangkutan.
6.
Memelihara
Moral Pegawai
Dengan
pengembangan moral SDM akan lebih baik karena keahlian dan keterampilannya
sesuai dengan pekerjaannya sehinggamereka antusias untuk menyelesaikan
pekerjaanya dengan baik.
7.
Meningkatkan
Peluang Karier
Dengan
pengembangan, kesempatan untuk meningkatkan karier karyawan semakin besar, karena
keahlian, keterampilan, dan prestasi kerjanya lebih baik. Promosi ilmiah
biasanya didasarkan kepada keahlian dan prestasi kerja seseorang.
8.
Meningkatkan
Kemampuan Konseptual
Dengan
pengembangan, SDM semakin cakap dan cepat dalam memgambil keputusan yang lebih
baik, karena technical skill, human skill, dan managerial skill nya lebih baik
9.
Meningkatkan
Kepemimpinan
Dengan
pengembangan, kepemimpinan seorang manager akan lebih baik, human relationsnya
lebih luwes, motivasinya lebih terararh sehingga pembinaan kerjasama vertical
dan horizontal semakin harmonis
10.
Peningkatan Balas jasa
Dengan
pengembangan, balas jasa (gaji, upah insentif, dan benefits) SDM akan meningkat
karena prestasi kerja mereka semakin besar.
11.
Peningkatan Pelayana Kepada Konsumen
Pengembangan
SDM akan memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat konsumen karena mereka
akan memperioleh barang atau jasa yang lebih bermutu. (Malayu
Hasibuan,2000:70-72)
Menurut
Schuler dalam buku yang ditulis oleh Sondang P Siagian tahun 2008 halaman 124
tujuan dari kegiatan pengembangan SDM adalah:
a) Mengurangi dan menghilangkan kinerja
yang buruk
Dalam
hal ini kegiatan pengembangan akan meningkatkan kinerja pegawai saat ini, yag
dirasakan kurang dapat bekerja secara efektif dan ditunjukkan untuk dapat
mencapai efektivitas kerja sebagaimana yang diharapkan oleh organisasi.
b) Meningkatkan fleksibilitas dari
angkatan kerja
Dengan
semakin banyaknya keterampilan yang dimiliki pegawai, maka akan lebih fleksibel
dan mudah untuk menyesuaikan diri dengan kemungkinan adanya perubahan yang
terjadi dilingkungan organisasi. Misalnya, bila organisasi memerlukan pegawai
dengan kualifikasi tertentu, maka organisasi tidak perlu lagi menambah pegawai
yang baru oleh karena pegawai yang dimiliki sudah cukup memenuhi syarat untuk
pekerjaan tersebut.
c) Meningkatkan komitmen karyawan
Dengan
melalui kegiatan pengembangan, pegawai diharapkan akan memiliki persepsi yang
baik tentang organisasi yang secara tidak langsung akan meningkatkan komitmen
kerja pegawai serta dapat memotivasi mereka untuk menampilkan kinerja yang
baik.
d) Mengurangi turn over dan absensi
Bahwa
dengan semakin besarnya komitmen pegawai terhadap organisasi akan memberikan
dampak terhadap adanya pengurangan tingkat turn over absensi. Dengan demikian
juga berarti meningkatkan produktivitas organisasi.
BAB
IV
PENUTUP
4.1.
Kesimpulan
Pengembangan SDM adalah segala aktivitas yang
dilakukan oleh organisasi dalam memfasilitasi pegawai agar memiliki
pengetahuan, keahlian, dan/ atau sikap yang dibutuhkan dalam menangani
pekerjaan saat ini atau yang akan datang. Progam pengembangan sumber daya
manusia hendaknya disusun secara cermat dan didasarkan kepada metode-metode
ilmiah serta berpedoman pada keterampilan yang dibituhkan perusahaan saat ini
maupun masa depan. Pengembangan haruslah bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
teknis, teoritis, konseptual serta moral sumber daya manusia supaya prestasi
kerjanya baik dan mencapai hasil yang optimal. Pentingnya pengembangan sumber
daya manusia ini juga dapat diklasifikasikan menurut manfaatnya bagi
masing-masing subjek yang ada, yakni bagi indivudu selaku tenaga kerja,
perusahaan, dan untuk personal, hubungan manusia, dan pelaksanaan kebijakan.
Secara umum tujuan pengembangan SDM adalah untuk memastikan bahwa organisasi
mempunyai orang orang yang berkualitas untuk mencapai tujuan organisasi untuk meningkatkan
kinerja dan pertumbuhan (Armstrong, 1997:507). Secara rinci tujuan pengembangan
SDM dapat diuraikan menjadi beberapa tujuan yakni meningkatkan produktivitas
kerja, mencapai efisiensi, meminimalisir kerusakan, mengurangi kecelakaan,
meningkatkan pelayanan, memelihara moral pegawai, meningkatkan peluang karier,
meningkatkan kemampuan konseptual, meningkatkan kepemimpinan, peningkatan balas
jasa, peningkatan pelayana kepada konsumen, meningkatkan penghayatan jiwa dan
ideology, meningkatkan ketetapan perencanaan SDM, meningkatkan rangsangan agar
pegawai mampu berprestasi secara maksimal, meningkatkan perkembangan pegawai,
mengurangi dan menghilangkan kinerja yang buruk, meningkatkan fleksibilitas
dari angkatan kerja, meningkatkan komitmen karyawan, mengurangi turn over dan
absensi.
4.2.
Saran
Pengembangan sumber daya manusia perlu
ditingkatkan kembali guna meningkatkan kualitas SDM yang ada, terutama di
Indonesia. Dalam upaya pengembangan sumber dayamanusia itu hendaknya dengan
pemberian pendidikan yang layak bagi SDM di Indonesia, agar mampu berkualitas
dan berdaya saing.
Comments
Post a Comment